“Biar Bisnismu Tidak Berantakan, Kelola Keuangan Bisnismu dengan Cara ini”

Uncategorized

Halo, Sobat Baca Lampung Cerdas! 👋
Pernah tidak sih merasa bisnis sudah jalan, jualan laris, tapi uangnya tidak pernah kelihatan? Nah, itu biasanya karena pencatatan keuangan dan manajemen bisnis belum tertata dengan baik. Padahal, sekecil apapun bisnismu mulai dari jualan online, warung kopi, sampai koperasi kecilpun semua butuh pencatatan yang jelas.

Kalau mau bisnismu terus berjalan dan tidak berantakan di tengah jalan, yuk kenalan dengan beberapa laporan keuangan dasar dan manajemen dasar yang wajib kamu punya:

1. Catatan Kas Harian (Cash Flow)
Ini ibarat “diary” bisnismu. Semua pemasukan dan pengeluaran, sekecil apapun, wajib dicatat. Jangan sampai uang parkir, bensin, atau bayar paket online dicampur sama duit hasil jualan. Dari sini kamu bisa tahu: bisnis untung beneran atau cuma muter-muter.

2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan keuangan yang menunjukkan berapa besar uang yang masuk (pendapatan) dan berapa banyak uang yang keluar (biaya) dalam periode tertentu misalnya sebulan, tiga bulan, atau setahun.
Isi Laporan Laba Rugi :
Biasanya laporan ini terdiri dari beberapa bagian utama:
1. Pendapatan (Revenue / Sales)
    Semua pemasukan dari penjualan produk atau jasa. Misalnya jualan kopi, hasil penjualan Rp 20 juta per bulan masukkan ke pendapatan.
2. Harga Pokok Penjualan (HPP / COGS – Cost of Goods Sold)
     Biaya langsung untuk membuat atau menyediakan produk.
Contoh: membeli bahan baku kopi, gula, susu, gelas plastik.
Jadi, HPP itu modal dasar untuk produksi/penjualan. Dari situ nanti kamu bisa hitung laba kotor = Penjualan – HPP.
3. Beban Operasional
     Biaya yang dipakai untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Misalnya:
– Gaji karyawan
– Sewa tempat
– Listrik & internet
– Biaya marketing
4. Beban Lain-lain
     Misalnya bunga pinjaman, pajak, atau kerugian tak terduga.
5. Keuntungan Bersih (Net Profit)
    Laba bersih = Pendapatan – (HPP + Beban Operasional + Beban Lain-lain).

Baca Juga :  Raih Beasiswa Impian: Tips & Trik Jitu dari Nol!

3. Neraca Keuangan
Neraca (Balance Sheet) adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada satu titik waktu tertentu, dengan menunjukkan jumlah aset (harta), liabilitas (utang), dan ekuitas (modal).
👉 Sederhananya: neraca itu “foto keuangan” yang memperlihatkan apa saja yang dimiliki bisnis, berapa utangnya, dan berapa modal pemilik pada tanggal tertentu.

4. Manajeman Persediaan
Kalau bisnis jualan barang, stok itu duit yang berubah bentuk. Jangan sampai kelebihan stok (modal nyangkut) atau kekurangan stok (pelanggan kabur). Catat keluar-masuk barang dengan rapi.

5. Rencana Anggaran
Rencana anggaran adalah perencanaan keuangan yang memuat estimasi pendapatan dan pengeluaran bisnis dalam periode tertentu (biasanya 1 bulan atau 1 tahun).
👉 Sederhananya: anggaran itu kayak peta jalan keuangan, biar kamu tahu uang harus dipakai untuk apa, berapa, dan jangan sampai kebablasan.

7. Dokumen Pendukung
Nota, invoice, bukti transfer jangan disepelekan. Semua itu bukti transaksi yang bisa jadi penyelamat kalau ada selisih hitung atau masalah pajak.


Kenapa Semua Ini Penting?
Biar jelas arah bisnisnya – kamu tahu harus lanjut, ganti arah, atau stop.
Biar gampang cari modal – bank atau investor selalu lihat laporan keuangan (atau pencatatan keuangan)
Biar tenang urusan pajak – tidak perlu panik akhir tahun.
Biar tidak “ketipu diri sendiri” – omzet besar bukan berarti untung besar.


Jadi, Sobat Baca Lampung Cerdas, jangan tunggu bisnismu berantakan dulu baru sadar pentingnya laporan keuangan dan manajemen. Mulailah dari yang sederhana: catatan kas harian. Kalau sudah terbiasa, naik level ke laporan laba rugi, neraca, dan seterusnya. Ingat, bisnis yang sukses itu bukan cuma soal jualan laku, tapi juga soal bagaimana kamu mengatur duitnya. 💡

Baca Juga :  Rekomendasi Jurusan Terbaik untuk Anak Introvert: Temukan Passion-mu di Kampus!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *