Buku ini sudah kedua kalinya saya baca. Lebih tepatnya buku ini membahas tentang cara berfikir tentang uang atau tentang cetak biru finansial yang ada dalam diri sendiri. Di dalam buku ini kita dibuat berfikir atau merontgen keadaan fikiran bawah sadar kita tetang uang atau yang disebut dengan cetak biru finansial.
Apa sih yang dimaksud dengan cetak biru finansial?
Singkatnya cetak biru finansial adalah cara kita memandang, mengartikan, bahkan sampai peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri kita tentang uang sehingga memiliki pandangan tersendiri terhadap uang. Contohnya begini, saat masih kecil Ketika kita meminta uang kepada orang tua kita kemudian orang tua kita menjawab dengan santai “uang terus uang terus, emang kamu kira saya terbuat dari uang? Emang kamu kira cari uang itu mudah?” nah sesimpel Bahasa yang diberikan orang tua kepada kita itu bisa mneciptakan cetak biru finansial dalam otak kita. Yang terserap dalam otak kita mencari uang itu sangatlah sulit. Makanya untuk siapapun yang membaca tulisan ini, hati-hati terhadap perkataan kita ya.. apalagi Ketika kita memang sudah menjadi orang tua saat ini.
Ada hukum “luar” tentang uang dan juga hukum “dalam”. Hukum “luar” disebut sebagai hukum pengetahuan dan hukum “dalam” disebut hukum pikiran. Hukum Tindakan mencakup hal-hal tentang pengetahuan berbisnis, manajemen uang, dan strategi investasi. Ini penting tetapi permainan pemikiran juga sama pentingnya. Ini dapat dianalogikan seperti tukang kayu dan peralatannya. Ketika perlatannya lengkap namun tukang kayu tidak tahu caranya menebang pun sama saja tidak ada hasilnya.
Mengapa cetak biru finansial itu penting?
Pernahkah anda mendengar seseorang memainkan lotre dan kemudian menang? Mereka meledak secara finansial tetapi setelah memiliki uang yang banyak mereka Kembali lagi ke nol tidak memiliki apa-apa atau berada pada keadaan finansial semula. Kenapa hal ini bisa terjadi? Mereka bisa mendapatkan uang dalam jumlah banyak namun mereka tidak bisa memanage nya dengan baik. Itulah mengapa pentingnya cetak biru finansial baik dari hukum “luar” ataupun hukum “dalam”.
Prinsip kesejahteraan “bila anda ingin mengubah buah, anda harus mengubah akarnya dulu. Bila anda ingin mengubah hal yang kasat mata, anda harus mengubah yang tidak kasat mata terlebih dahulu. Sama halnya dengan kejadian diatas, kita wajib mengubah yang tidak kasat mata dahulu yaitu tentang pemikiran kita tentang uang itu sendiri, bisa jadi kita memang memiliki cetak biru saat itu punya uang, saat itu juga dihabiskan. Atau punya kebiasaan aneh, uang yang dikantong selalu habis tak tersisa.
Rumusnya “Pemikiran berubah menjadi perasaan, perasaan berubah menjadi Tindakan, dan Tindakan membuahkan hasil” maka hati-hati dengan apa yang kita fikirkan. Bagaimana Cetak biru finansial kita terbentuk? Jawabannya sederhana. Cetak biru finansial mengandung pemrograman yang diterima sejak masih kecil. Dimanakah sumber utama dari pemrograman ini? Dari orangtua, saudara kandung, teman, pimpinan, guru, tokoh agama, media, dan budaya kita. Maka bentuk pemrograman inilah yang bisa kita ubah.
Pemrograman – Pemikiran – Perasaan – Tindakan – Hasil
Melakukan pemrograman dalam diri kita bisa dipengaruhi dengan 3 hal
- Pemrograman lisan = apa saja yang pernah kita dengar tentang uang?
- Pemrograman perilaku = apa yang kita lihat saat masih muda?
- Pemograman kejadian tertentu = Apa yang pernah kita alami saat masih muda?
Ketika hal-hal tersebut sudah didapat maka kita akan pahambagian mana yang harus kita ubah dan program Kembali di cetak biru finansial kita.
Yang paling menarik dan bisa merontgen keadaan cetak biru finansial kita adalam di bagian dua yaitu tentang 17 cara berfikir dan berperilaku para orang kaya dan menengah ke bawah
- Orang kaya percaya “Saya menciptakan kehidupan saya”. Orang miskin percaya “Kehidupan terjadi begitu saja”
- Orang kaya melakukan permainan uang untuk menang. Orang miskin melakukan permainan uang untuk tidak kalah
- Orang kaya memiliki komitmen untuk menjadi kaya, orang miskin ingin menjadi kaya
- Orang kaya berfikir besar, orang miskin berfikir kecil
- Orang kaya focus pada peluang, orang miskin focus pada hambatan
- Orang kaya mengagumi orang kaya dan sukses, sedangkan orang miskin tidak menyukai orang kaya dan sukses
- Orang kaya bergaul dengan orang yangb positif dan sukses, orang miskin bergaul dengan orang yang negative atau tidak sukses
- Orang kaya bersedia untuk mempromosikan diri mereka sendiri dan nilai mereka, orang miskin berfikir secara negative tentang penjualan dan promosi
- Orang kaya lebih besar dari pada masalah mereka , orang miskin lebih kecil daripada masalah mereka
- Orang kaya adalah penerima yang luar biasa, orang miskin adalah penerima yang buruk
- Orang kaya memilih untuk dibayar berdasarkan hasilnya, orang miskin memilih dibayar berdasarkan waktu
- Orang kaya berfikir keduanya, orang miskin berfikir salah satu.
- Orang kaya focus pada asset mereka, orang miskin focus pada pendapatan mereka
- Orang kaya mengelola uang mereka dengan baik, ornag miskin tidak mampu mengelola uang mereka dengan baik
- Orang kaya membuat uang mereka bekerja keras untuk mereka, orang miskin bekerja keras demi uang mereka
- Orang kaya bertindak tanpa peduli dengan rasa takut, orang miskin membiarkan rasa takut menghentikan mereka
- Orang kaya terus menerus belajar dan tumbuh, orang miskin berfikir mereka telah tahu
Diatas adalah 17 arsip kesejahteraan yang bisa kita aplikasikan saat ini. Dari 17 hal diatas kita bisa merontgen diri apakah kita termasuk orang kaya atau termasuk golongan orang miskin. Banyak sekali penjelasan dalam per sub bab arsipnya, maka saya sangat menyarankan temen-temen untuk membaca buku ini. Karena dari apa yang kita baca, kita bisa merontgen diri kemudian bisa memulai pemorgraman ulang tentang cetak biru finansial kita secara pribadi.
“Jadi, apa yang seharusnya saya lakukan sekarang?” dimana saya bisa mulai?
Berbicara memang mudah ya temen-temen, tapi melakukannya yang harus penuh kekonsistenan. Dimana-dimana yang paling utama setelah mengetahui dan sadar apa yang harus kita perbaiki, maka Langkah selanjutnya adalah “action”. Action dengan memahami 17 arsip kesejahteraan yang ada dalam buku ini dan kemudian ditiap arsipnya ada praktik-praktik dan juga deklarasai yang harus dilakukan, maka ikutilah alur yang memang ada dalam buku ini. Kemudian membaca ulang buku ini untuk memahami betul Kembali tentang isinya.
Selamat membaca, semoga ini bermanfaat J