Doa Tak Tertolak

Educate
image_pdf

Seseorang pernah bertanya kepada pak Kyai, “Siapa itu orang yang sombong pak Kyai?” dan pak Kyai pun menjawab “Dia adalah orang yang tidak mau berdoa, mereka merasa mampu merengkuh dunia tanpa melibatkan Allah, sifatnya rakus mengejar dunia tanpa peduli halal atau haram, semua DITELAN”. Mak jlebb!!!

Sedikit percakapan itu telah kembali menyadarkanku dan mungkin juga menyadarkan kamu yang membaca tulisan ini. Kita mungkin pernah atau bahkan setiap waktu bertingkah seperti orang yang sombong alias menjadi orang yang nggk mau berdoa sama Allah. Kita seringkali merasa bebas seolah tidak ada yang mengawasi dan telah menghilangkan peran Allah yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui disegala sendi kehidupan kita. Allah sudah hilang dari hati kita dan seolah kita tidak membutuhkan Allah, makanya kita berhenti berdoa. Sekarang coba tanya ke diri sendiri, apakah kita seperti itu??? Semoga setelah membaca tulidan ini, kita sama-sama tersadar hehehe…

Singkatnya, ada 13 alasan kenapa kita harus berdoa

Pertama, kita adalah ciptaan Allah, Tuhan Semesta Alam

Kedua, Allah yang memberi hidup, BUKAN yang lain

Ketiga, Allah yang menggerakkan seluruh organ tubuh kita sehingga kita bisa membaca tulisan ini

Keempat, setan terus menggoda 24 jam tanpa henti. Jika kita tidak minta perlindungan Allah maka kita bisa masuk jebakannya

Kelima, nafsu dalam diri menyebar jebakan tanpa henti. Jika kita tidak berlindung kepada Allah, dia bisa menghancurkan kehidupan kita

Keenam, Allah yang Maha Pemberi Rezeki. Jika Allah tidak memberi, tidak bakal ada yang mampu menafkahi kita

Ketujuh, dunia ini berbahaya. Jika kita tidak diberi keselamatan oleh Allah setiap hari, kita bisa celaka termasuk di jalan raya

Kedelapan, banyak orang jahat mengintai. Kondisi zaman sekarang semua bisa jadi jahat, jika ada kesempatan. Hanya Allah yang bisa menyelamatkan

Kesembilan, sakit itu biayanya mahal. Hanya Allah yang Maha Menyembuhkan

Baca Juga :  Cerita Widia Satrina Diterima Beasiswa Lampung Cerdas

Kesepuluh, stres itu bisa menyerang siapa saja karena tekanan hidup semakin berat. Jika tidak meminta Allah untuk meringankan, tentu sudah pecah isi kepala

Kesebelas, hati itu bisa gelisah dan gundah. Obat hati adalah mengingat Allah

Kedua belas, dunia ini akan berakhir. Semua yang membaca ini kelak akan mati. Kalau mati emang mau ke mana lagi?

Ketiga belas, di akhirat hanya ada surga dan neraka. Mumpung masih di dunia, berdoalah pada Allah minta SURGA karena disana kita kekal selama-lamanya

Kenapa kok 13??? karena pengen aja biar penasaran dan serius membacanya…”begitu kata Mas Saptuari Sugiharto dalam bukunya yang berjudul “Doa Tak Tertolak“.

Begitu banyak kisah yang menyadarkan bahwa doa yang kita anggap enteng dan sepele ternyata bisa membawa perubahan besar dalam hidup kita, tentu harus diiringi dengan keyakinan kepada Sang Maha Pencipta. Kalau hanya berdoa saja tetapi ilmu YAKIN belum nancep di dada, kita pasti fokus untuk mencari solusi/jalan keluar. Padahal, Allah lah pemilik segalanya. Kalo Allah dilupakan, SOLUSI malah gak datang-datang. Yakin deh, suerrrrr pake banget. Contohnya kayak dibawah ini nih.

Judulnya odol dari surga.

Kisah nyata ini bermula dari seorang lelaki yang kehabisan odol didalam penjara. Keluarganya tak kunjung datang untuk menjenguk, begitupun para sahabatnya. Tiba-tiba terpikir olehnya hal yang iseng dan nakal, gimana kalo dia minta saja odol ke Tuhan? Hal sepele dan tidak pada tempatnya kan? Orang mah minta kesembuhan, minta dikeluarkan dari masalah yang dia jalani, ini cuma minta odol kok langsung ke Sang Maha Pencipta? Tapi mau gimana lagi, dia butuh odol itu dan akhirnya dengan penuh rasa malu dan tekat yang bulat alias yakin, dia berdoa kepada Allah “Ya Tuhan, Kau tahu aku sangat membutuhkan benda itu (odol), aamiin”. Doa pun selesai, saat itu sore hari. Kemudian pada malamnya, tepat ditengah malam ada keributan di kamar selnya, ternyata ada yang dimasukkan sel tempat dimana dia di sel juga, seorang lelaki dengan badan gemuk dan membawa buntalan besar. Karena iba, penghuni penjara yang berdoa tadi menghampiri teman barunya itu dan menenangkannya sampai tangisannya mereda. Mereka pun tertidur pulas. Keesokan paginya, si pendoa bangun dengan kaget karena ada suara tiang besi yang dipukul oleh petugas, sengaja untuk membangunkan. Ia pun juga kaget kenapa kok dia sendiri di dalam sel. Si gemuk mana? Apa ia tadi malam mimpi? Tapi dia yakin tadi malam memang ada orang itu. “Dia bilang itu buat kamu (sembari menunjuk buntalan tas besar di pojok ruangan)” kata petugas. Lalu ia pun mendekati tas itu sembari menanyakan keberadaan lelaki gemuk itu dan ternyata dia sudah dibebaskan tadi pagi karena salah tangkap. Setelah membuka isi tas, ia pun tertunduk lemas, tangan gemetar dan wajah basah dengan air mata seraya berkata dengan dirinya sendiri ” Ya Tuhaaannn!!!” dan ternyata isi tas besar itu adalah lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo dan beberapa helai pakaian sehari-hari. MasyaAllahhh 🙂 Semoga ini bisa menjadi tambahan bekal saat kita meniti jalan kehidupan. Ketika kita merasa jalan dihadapan kita seolah sudah terputus dan buntu, takut, bimbang bahkan putus asa, ingat ada Allah Yang Maha Memberi, bahkan sesepele ODOL. Seperti kata bijak dalam sebuah buku, “Seandainya saja engkau mengetahui betapa dirimu dicintai-Nya, hatimu akan berpesta pora setiap saat'”.

Kisah nyata lain yang diberikan judul “Tunjukkan kami jalan yang lurus” pun juga disampaikan. Betapa tidak, saat itu ada dua orang yang tengah berjuang mengalahkan macetnya Jakarta untuk mengejar kereta saat hendak pulang ke Jogja. Waktu berangkat kereta tinggal 40 menit lagi, kalau mau naik mobil jelas gak sampe Stasiun Gambir. Mereka sepakat naik ojek dan salah satu dari mereka berkata “sepanjang jalan kita baca Al Fatihah sebanyak-banyaknya, biar Allah yang membuka jalannya…” dan merekapun sepakat. Sepanjang jalan bibir mereka tidak berhenti membaca Al Fatihah karena mereka berfikir betapa repotnya kalo ketinggalan kereta. Mereka harus mencari hotel untuk tidur malam ini dan naik kereta besok pagi atau berangkat ke bandara dengan tiket go show yang harganya kadang menyakiti hati. Jam 21.00 mereka sampai stasiun, mereka berlari seperti dikejar setan. Jadwal keberangkatan 20.30 tetapi mereka baru sampai 21.00. Harapan tinggallah harapan yang kini bersatu dengan keringat yang bercucuran. Tetapi hebatnya Allah, ketika mereka sampai di lantai 3, ternyata keretanya masih diam ditempatnya seolah menunggu mereka. Seketika wajah mereka cerah dan mereka masuk ke dalam untuk mencari tempat duduk. Setengah jam kemudian, kereta bergerak menuju Jogja. Sambil becanda, salah satu dari mereka bertanya kepada temannya, “kamu baca Al Fatihah ya berapa kali tadi mas?” dan dijawab “Wahhh udh gak keitung lagi, bibit ini tak henti membaca Al Fatihah sepanjang jalan.” Lalu dijawab lagi, “Pantes, kamu bacanya kebanyakan, makannya kita sampe nunggu setengah jam, hahahhaaa”.

Baca Juga :  Jurusan Kuliah Dengan Biaya Mahal

“Ihdinash shiraatal mustaqiim”

“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus”

Penggalan ayat ke-5 dalan Surah Al Fatihah.

Dan masih banyak lagi kejadian yang dikisahkan dalam buku “Doa Tak Tertolak” ini, lunas hutang 3 milyar just focus on Allah, sang penelan ayat kursi, keajaiban istighfar serta masih banya lagi  Semua mengingatkan kita betapa pentingnya berdoa dan yakin pada Yang Maha Pencipta, Pemilik Alam Semesta.