Halo, Sobat Baca Lampung Cerdas! 👋
Penyusunan laporan keuangan adalah kemampuan fundamental yang harus dimiliki setiap pemilik bisnis, mahasiswa akuntansi, maupun praktisi keuangan. Laporan keuangan bukan sekadar hasil akhir, tetapi merupakan rangkaian proses yang terstruktur dan logis. Bagi pemula, memahami langkah-langkah dasarnya akan mempermudah proses pencatatan dan analisis keuangan.
Artikel ini membahas tahapan dasar penyusunan laporan keuangan secara sederhana dan mudah dipahami.
1. Mengumpulkan dan Mengelompokkan Bukti Transaksi
Tahap awal penyusunan laporan keuangan dimulai dari pengumpulan semua bukti transaksi, seperti:
- Nota pembelian
- Faktur penjualan
- Bukti transfer
- Kwitansi
- Bukti pembayaran gaji
- Bukti pengeluaran lainnya
Tujuannya agar setiap aktivitas bisnis memiliki dasar pencatatan yang valid.
Logikanya:
Tidak ada pencatatan tanpa bukti transaksi.
2. Mencatat Transaksi dalam Jurnal Umum
Setiap transaksi dari bukti yang terkumpul selanjutnya dicatat dalam jurnal umum.
Pada tahap ini, pemula harus menentukan:
- Akun apa saja yang terlibat
- Apakah akun bertambah atau berkurang
- Pencatatan di posisi debit atau kredit
Contoh:
Membeli perlengkapan Rp1.000.000 secara tunai.
- Perlengkapan (aset) bertambah → debit
- Kas berkurang → kredit
Jurnal umum merupakan catatan kronologis setiap transaksi keuangan.
3. Memposting Jurnal ke Buku Besar
Setelah pencatatan di jurnal, transaksi perlu dipindahkan ke buku besar sesuai akunnya masing-masing.
Buku besar menunjukkan total perubahan pada setiap akun, sehingga memudahkan perusahaan melihat:
- Saldo akhir kas
- Total utang
- Saldo perlengkapan
- Jumlah modal
- Akumulasi beban dan lainnya
Langkah ini memastikan semua akun tersusun rapi dan terstruktur.
4. Menyusun Neraca Saldo (Trial Balance)
Setelah seluruh buku besar terisi, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo.
Tujuan utamanya:
- Mengetahui apakah total debit = total kredit
- Memastikan tidak ada kesalahan pencatatan
- Menjadi dasar penyusunan laporan keuangan
Jika neraca saldo tidak seimbang, berarti ada kesalahan pada tahap sebelumnya.
5. Membuat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entries)
Tidak semua transaksi dapat tercatat secara otomatis dalam periode berjalan.
Beberapa akun memerlukan penyesuaian agar mencerminkan kondisi sebenarnya di akhir periode, seperti:
- Beban yang masih harus dibayar
- Pendapatan yang masih harus diterima
- Pemakaian perlengkapan
- Penyusutan aset tetap
- Beban dibayar di muka
Jurnal penyesuaian memastikan laporan keuangan akurat berdasarkan prinsip akrual.
6. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah jurnal penyesuaian dibuat, dibuat kembali neraca saldo yang telah disesuaikan.
Tujuannya untuk memastikan angka sudah benar dan siap digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Tahap ini adalah pengecekan terakhir sebelum masuk ke penyajian laporan.
7. Menyusun Laporan Keuangan
Laporan keuangan utama yang disusun setelah seluruh data siap adalah:
- Laporan Laba Rugi
Menampilkan pendapatan dan beban untuk mengetahui laba atau rugi
- Laporan Perubahan Ekuitas
Menunjukkan perubahan modal pemilik, termasuk laba dan prive
- Neraca (Balance Sheet)
Menampilkan posisi keuangan: aset, liabilitas, dan ekuitas pada akhir periode.
- Laporan Arus Kas
Menunjukkan aliran kas masuk dan keluar berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Laporan inilah yang digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
8. Menutup Buku (Closing Entries)
Pada akhir periode, akun sementara seperti:
- Pendapatan
- Beban
- Prive
Di-closing agar saldo kembali ke nol untuk periode berikutnya.
Akun-akun ini dipindahkan ke akun modal atau laba ditahan.
9. Menyusun Neraca Saldo Penutup
Terakhir, perusahaan membuat neraca saldo penutup, yang hanya berisi akun permanen seperti aset, liabilitas, dan ekuitas.
Ini menjadi titik awal untuk periode akuntansi berikutnya.
Menyusun laporan keuangan bukan hal yang rumit jika memahami alurnya. Kunci utamanya adalah konsistensi, ketelitian, dan mengikuti urutan logis dalam siklus akuntansi. Dengan melalui tahap demi tahap mulai dari mencatat transaksi hingga menghasilkan laporan keuanganp pemula dapat menyusun laporan yang akurat, rapi, dan mudah dianalisis.
Dengan memahami langkah-langkah dasar ini, Anda dapat mengembangkan kemampuan keuangan lebih lanjut, baik untuk bisnis, studi, maupun pekerjaan profesional.
