Obat Malas Dosis Tinggi

Obat Malas Dosis Tinggi

Review Buku

Saya ingin merekomendasi sebuah buku karya Khalifa Bisma Sanjaya yang berjudul “Obat Malas Dosis Tinggi.” Kesan pertama yang saya lihat dari buku ini adalah judulnya yang menarik serta blurb buku yang mendorong saya untuk membacanya. Setelah saya membaca beberapa bab dari buku ini. Saya merasa bahwa buku ini cocok dibaca oleh anak-anak, para pelajar, mahasiswa, dan pekerja serta orangtua. Tidak hanya memberikan contoh-contoh persoalan yang relate dengan kehidupan sehari-hari tetapi buku ini dilengkapi dengan penyelesaian serta solusi persoalan yang tengah dihadapi berupa motivasi islami, teguran, dan nasihat. Buku ini berisi lima puluh bab, tetapi saya akan membahas beberapa poin penting yang saya dapatkan ketika membaca buku ini:

Saya akan membahas mengenai deskripsi manusia yang malas. Pada buku ini memberitahukan mengenai orang yang malas. Penjelasan-penjelasan memberikan tamparan yang cukup keras bagi para pembacanya. Salah satunya saya sendiri. Saya menyimpulkan bahwa orang yang pemalas yaitu:

1. Manusia Seperti Pohon Yang Layu

Manusia yang malas diibaratkan sebagai sebuah pohon yang tidak berbuah dan berdaun atau perumpamaan lainnya adalah pohon yang layu. Tentu saja, perumpamaan ini, menyadarkan saya bahwa sifat malas memang merugikan. Tidak melakukan apa-apa memang kelihatannya enak banget tapi rugi. Karena, kita tidak memanfaatkan waktu dengan baik padahal sebenarnya waktu itu memberikan kesempatan emas jika kita menggunakannya untuk melakukan kegiatan yang positif. Allah telah mendesain kita sebagai makhluk yang aktif bukan pasif. Maka dari itu, ubahlah kebiasaan lama yang pasif menjadi kebiasaan baru yang lebih aktif dan bermanfaat.

2. Orang Yang Malas Tidak Dibutuhkan

Ya, memang sifat malas itu merugikan dan orang yang malas tidak dibutuhkan di dunia karena manusia adalah makhluk yang terhormat jadi sebaiknya jadilah manusia yang rajin. Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh yang baik bagi manusia. Contohlah nabi Muhammad SAW, bahwa dari kecil nabi telah yatim piatu, hidup sederhana dan berkecukupan serta tidak foya-foya, bukan nabi yang kaya raya akan harta tetapi kaya akan ilmu, hikmah, akhlak dan hati. Nabi Muhammad pasti akan masuk surga karena dia selalu patuh kepada Allah SWT dan bukan pemalas.

Baca Juga :  Seni Berdamai Dengan Uang Ala Jepang : Happy Money

3. Mudah Menyerah

Jika kita dihadapkan oleh sesuatu misalnya disuruh menghafal, dimintai tolong untuk berbicara di depan, dan hal lainnya yang membuat kalian merasa segan. Jangan langsung mengatakan “Saya tidak bisa,” atau hal lainnya, tetapi cobalah terlebih dahulu. Takkan ada orang yang ahli sebelum mereka kesulitan, tetapi mereka mau belajar dan terus mencoba. Karena mengulang dan mengulang adalah senjata rahasia mereka (orang-orang sukses). Dan ingatlah bahwa tidak ada jalan pintas untuk mencapai tujuan yang diinginkan

4. Suka Menunda

Ciri-ciri orang malas adalah suka menunda. Kebiasaan menunda adalah salah satu kebiasaan yang buruk. Jika memelihara kebiasaan buruk yang satu ini akan menimbulkan rasa penyesalan. Ya, itu tadi, waktu kita terbuang sia-sia, padahal seharusnya kita dapat melakukan kegiatan positif tetapi kita menundanya dengan melakukan hal yang kurang bermanfaat. Jadi, gunakan waktu dengan sebaik-baiknya karena waktu yang hilang tidak akan bisa kembali lagi. Jadilah orang yang disiplin, karena disiplin akan membawamu menuju kesuksesan.

5. Malas Ibarat Seekor Babi

Kenapa malas diibaratkan juga seperti seekor babi? Ya, karena babi adalah hewan yang super malas. Dia hanya makan makanan yang ada didekatnya. Kita sebagai makhluk ciptaannya haruslah taat kepada Allah SWT. Jika memutuskan untuk malas taat ya neraka adalah tempatnya. Jadilah anak langit yang kakinya menyentuh tanah sedangkan hatinya dilangit. Maksudnya adalah kegiatan seperti salat, mengaji, mencari ilmu, jujur, ikhlas, dan mengajak kepada kebaikan adalah amalan yang menjadikan manusia menjadi anak langit (surga). Jadilah orang yang memiliki ambisi yang kuat dalam mengejar surga-Nya Allah karena tiket ke surga itu mahal dan tidak gratis.

Lalu bagaimana cara mengatasi rasa malas itu? Solusinya adalah bagaimana hatimu. Karena kekuatan manusia muslim itu ada dihatinya, jika hatinya baik maka akan berperilaku baik dan jika hatinya buruk maka akan berperilaku buruk. Jangan perdulikan nafsu yang terus merengek-rengek minta supaya berhenti belajar atau berhenti ibadah. Nah, ulasan singkat saya mengenai buku yang luar biasa ini. Semoga ada hal bermanfaat yang bisa dipetik ketika membaca ulasan singkat ini. Untuk lebih lengkapnya kalian bisa membaca bukunya langsung.

Baca Juga :  Gaji Bulanan Cuman Numpang Lewat, Begini Cara Mengatasinya

Written by: Frasa Nada