Perjalanan Seru Ditra Irfan Menjadi Tim Lampung Cerdas

Inspiratif

Sebagai penulis, aku pengen banget berbagi pengalaman pribadi sejak kenal Lampung Cerdas di tahun 2020. Kalau ada kata-kata yang kurang pas, aku minta maaf ya. Artikel ini aku tulis dengan harapan bisa menginspirasi banyak orang buat ngerti gimana pentingnya perubahan pola pikir dan kebiasaan positif dalam hidup kita. Buat aku, Lampung Cerdas itu nggak cuma sekadar perusahaan, tapi keluarga besar yang bantu aku nemuin saudara-saudara baru tanpa hubungan darah.

Awal Mula Kenalan Sama Lampung Cerdas

Pertama kali kenal Lampung Cerdas itu pas aku masih kelas 10 SMA. Waktu itu, sepupu aku ngasih link grupnya. Tapi jujur aja, aku nggak terlalu peduli. Masih sibuk sama urusan sekolah dan belum mikirin masa depan, apalagi nilai sekolah yang naik turun terus. Niat buat lanjut sekolah juga setengah-setengah.

Pas kelas 11, aku gabung lagi di grup Lampung Cerdas lewat link yang dikasih Ayuk, sepupu aku. Tapi sikapku nggak berubah, tetap cuek dan merasa belum penting. Baru pas kelas 12, ada sesuatu yang bikin aku berubah. Aku mulai tertarik ikut program di Lampung Cerdas dan daftar salah satu program yang dibimbing Kak Nita. Di situ, aku dapet bimbingan intensif buat persiapan SNMPTN. Kak Nita nggak cuma kasih arahan, tapi juga motivasi yang bikin aku makin yakin buat ikut seleksi. Hasilnya? Aku berhasil lolos di salah satu universitas di Bengkulu lewat jalur prestasi! Momen ini jadi titik balik penting dalam hidupku.

Gabung Jadi Bagian Tim Lampung Cerdas

Setelah berhasil masuk kuliah, aku mulai kepikiran buat jadi bagian dari tim Lampung Cerdas. Kesempatan pertama, aku daftar rekrutmen terbuka, tapi gagal. Gagal nggak bikin aku nyerah. Pas ada rekrutmen gelombang ketiga, aku coba lagi, dan Alhamdulillah kali ini lolos. Aku bergabung di tim yang dipimpin Kak Aini. Sayangnya, nggak lama setelah itu Kak Aini harus fokus ngerjain skripsi, jadi aku pindah ke tim Kak May alias Kak Dewi Ardalinda.

Baca Juga :  Terima Kasih Guru dan Mentor: Selamat Hari Guru

Nggak cuma itu, aku juga sempat ngobrol langsung sama Kak Syaifulloh, CEO Lampung Cerdas. Awalnya, motivasi aku gabung tim itu duit. Tapi Kak May ngajarin sesuatu yang lebih penting. Dia bilang, “Jangan cuma niat karena uang. Niatkan buat bantu banyak orang. Duit itu cuma bonus.” Kata-kata itu ngubah cara pandang aku. Sejak itu, aku sadar kalau nilai yang aku dapet di Lampung Cerdas jauh lebih besar dari sekadar materi.

Transformasi Diri dan Pelajaran Hidup

Dari berbagai program yang aku ikuti, penghasilan total yang aku dapet lebih dari 10 juta rupiah. Tapi buat aku, yang paling berharga adalah perubahan diri. Program kayak SNBT Plus, Public Speaking School, Life Mentoring Batch, Resolusi Mimpi, dan berbagai ebook serta buku seperti Cara Gila Mengubah Diri, Jangan Menyerah Harus Berubah, Kuliah dengan Modal Nol Rupiah, sampai 7 Keajaiban Rejeki benar-benar membuka mata dan pikiran aku.

Yang nggak kalah penting, aku nemuin saudara baru di Lampung Cerdas. Bukan cuma soal akademis, tapi juga persaudaraan yang kuat. Salah satu orang yang paling berarti buat aku adalah Mamduhah. Dia ngajarin banyak hal, mulai dari gimana caranya ngatur diri sampai tanggung jawab sebagai pemimpin. Berkat Mamduhah dan tim, aku nggak pernah merasa sendirian. Berkat bimbingan Kak May dan tim juga, aku akhirnya dipercaya jadi leader di beberapa program. Ini bukan cuma soal tanggung jawab, tapi juga soal belajar memimpin, mendengarkan, dan membimbing orang lain. Setiap hari ada pelajaran baru, dan setiap tantangan bikin aku terus tumbuh.

Kesimpulan

Perjalanan aku bareng Lampung Cerdas itu penuh dengan cerita seru, tantangan, dan pelajaran hidup. Dari anak SMA yang bingung soal masa depan, aku berubah jadi seseorang yang percaya diri, punya pola pikir positif, dan kebiasaan produktif. Aku juga nemuin saudara-saudara baru yang selalu mendukung setiap langkahku. Buat aku, Lampung Cerdas itu bukan cuma perusahaan. Ini keluarga tempat aku belajar, berkembang, dan berbagi.

Baca Juga :  Lampung Cerdas Sukses Menyelenggarakan Workshop Hypnoteaching di SMAN 1 Tulang Bawang Tengah

Aku berharap kisah ini bisa jadi inspirasi buat banyak orang supaya nggak gampang nyerah ngejar mimpi. Ingat, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Kalau aku bisa, kamu juga pasti bisa!

1 thought on “Perjalanan Seru Ditra Irfan Menjadi Tim Lampung Cerdas

  1. Wah kakak di sini hebat semua. Memang benar kakak kenapa orang kepo itu penting daripada orang pintar yang belajar hanya sekali. Gini kak gw pernah Baca tentang biodata Albert Einstein dia berkata 🗣️”Saya tidak memiliki bakat khusus. Saya hanya sangat ingin tahu.” Kata kata dia itu berarti sama aku. 🫤

Comments are closed.