Karya Stephane Garnier
Pernah nggak sih kamu lihat seekor kucing tidur siang dengan santainya di bawah sinar matahari, tanpa beban, tanpa stres, dan kamu iri setengah mati?
Ya, kita semua pernah. Dan ternyata, perasaan iri itu bisa dijadikan pelajaran hidup. Stéphane Garnier, seorang penulis asal Prancis, merangkum semua kebijaksanaan ala kucing itu dalam bukunya yang berjudul Hidup Seperti Kucing (Agir et Penser Comme un Chat dalam versi aslinya).
Buku ini bukan cuma lucu karena membahas kucing, tapi juga mengandung filosofi hidup yang surprisingly dalam.
Yuk, kita kulik bareng-bareng isi bukunya dan lihat apa saja sih yang bisa kita tiru dari hewan paling cuek sejagat raya ini.
1. Kenapa Harus Kucing ?
Garnier memulai bukunya dengan satu pengamatan sederhana : kucing itu hidupnya tenang, percaya diri, dan nyaris nggak pernah galau. Ia tidak peduli dengan penilaian orang lain, tidak sibuk menyenangkan semua pihak, dan tetap elegan bahkan saat sedang tidur di kardus. Menurut Garnier, ini bukan cuma insting hewani, tapi sebuah gaya hidup dan kita bisa menirunya.
Kucing tahu apa yang ia mau, dan ia nggak ragu untuk mengejarnya. Kalau dia lapar, dia akan meong dengan keras sampai dikasih makan. Kalau dia nggak suka kamu pegang-pegang, dia langsung pergi atau bahkan mencakar. Simpel, jujur, dan nggak ribet. Bandingkan dengan manusia yang sering kali memendam emosi, pura-pura bahagia, atau sibuk menjaga citra di media sosial.
2. Jadi Diri Sendiri, Seperti Kucing
Salah satu pelajaran utama dari kucing adalah kepercayaan diri. Kucing tidak pernah berpura-pura menjadi makhluk lain. Ia tidak berusaha menjadi anjing agar disukai majikannya, dan tidak pernah menyesuaikan diri hanya demi diterima.
Garnier menyarankan agar kita belajar menjadi otentik. Jadi diri sendiri bukan berarti egois atau keras kepala, tapi jujur terhadap apa yang kita suka dan nggak suka, nyaman dengan kelebihan dan kekurangan kita, dan berani menunjukkan siapa diri kita tanpa takut penolakan.
3. Santai Aja, Dunia Nggak Akan Runtuh
Pernah lihat kucing panik ? Jarang banget, kan? Kalau nggak ada yang mengancam keselamatannya secara langsung, kucing akan tetap kalem, bahkan saat suasana rumah lagi ramai. Garnier menyoroti bahwa kita sering kali stres karena hal-hal kecil yang sebenarnya bisa diabaikan. Kita mikirin pendapat orang, overthinking masalah yang belum tentu terjadi, dan lupa menikmati hidup.
Kucing mengajarkan kita pentingnya berhenti sejenak, menarik napas, dan menyadari bahwa nggak semua hal perlu ditanggapi serius. Kadang, solusi terbaik adalah tidur siang dan bangun dengan kepala yang lebih segar.
4. Pilih Lingkungan yang Nyaman
Kucing sangat selektif soal lingkungan. Kalau tempatnya nggak nyaman, bising, atau bikin dia nggak betah, dia akan pergi. Kita pun seharusnya belajar dari ini. Lingkungan kerja yang toksik, pertemanan yang melelahkan, atau rutinitas yang bikin tertekan seharusnya nggak kita terima begitu saja.
Buku ini mendorong kita untuk lebih sadar dengan lingkungan sekitar dan berani memilih apa yang terbaik buat kesehatan mental dan emosional kita. Jangan takut untuk mengatakan “tidak” pada hal-hal yang bikin nggak nyaman.
5. Seni Menikmati Kesendirian
Kucing nggak butuh validasi sosial. Dia bisa main sendiri, tidur sendiri, bahkan merenung di jendela selama berjam-jam sendirian. Garnier menjelaskan bahwa manusia modern terlalu sibuk memburu koneksi sosial sampai lupa cara menikmati waktu sendiri.
Kesendirian bukan kutukan, tapi kesempatan buat kenal lebih dalam sama diri sendiri, mengisi ulang energi, dan menyadari apa yang sebenarnya kita butuhkan. Kucing menunjukkan bahwa me-time itu penting dan bisa jadi sumber ketenangan.
6. Ritual dan Rutinitas yang Menenangkan
Walaupun terlihat bebas, kucing sebenarnya punya rutinitas yang cukup konsisten. Jam tidur, jam main, bahkan spot favorit di rumah semuanya terjadwal secara alami. Garnier menekankan pentingnya memiliki rutinitas yang sehat sebagai bentuk self-care.
Pagi hari bisa diisi dengan waktu tenang sebelum kerja, malam hari bisa ditutup dengan membaca atau mandi hangat. Rutinitas bukan untuk membatasi, tapi untuk menciptakan rasa aman dan kestabilan dalam hidup yang serba cepat.
7. Ambil Kendali atas Hidupmu
Kucing adalah makhluk yang mandiri. Ia bisa menentukan waktu makan, waktu main, dan tidak gampang diatur. Pesan Garnier sederhana: kamu juga berhak mengendalikan hidupmu sendiri. Jangan terlalu bergantung pada ekspektasi orang atau menunggu disuruh untuk melakukan sesuatu.
Ambil keputusan, ambil langkah, dan bertanggung jawab atas pilihanmu. Seperti kucing yang memutuskan tidur di keyboard laptop meski kamu sedang bekerja kamu juga bisa memilih apa yang menurutmu terbaik, selama kamu tahu konsekuensinya.
8. Bahagia Itu Sederhana
Kucing bisa bahagia hanya dengan sinar matahari, jendela terbuka, atau gulungan benang. Garnier mengajak kita untuk melihat lagi apa yang sebenarnya membuat kita bahagia. Bukan gaji besar, likes di Instagram, atau barang branded tapi mungkin secangkir kopi hangat, obrolan ringan, atau waktu bersama keluarga.
Dengan mengurangi keinginan berlebihan dan kembali ke hal-hal sederhana, hidup bisa terasa lebih ringan dan bermakna. Seperti kucing, kita bisa belajar untuk puas dan bersyukur.
Hidup Seperti Kucing bukanlah buku yang mengajak kita jadi pemalas atau cuek bebek, tapi justru mengajarkan keseimbangan. Garnier menyampaikan dengan gaya santai dan penuh humor bahwa banyak hal yang membuat hidup manusia rumit itu sebenarnya bisa disederhanakan kalau kita mau belajar dari si meong.
Jadi, kapan terakhir kali kamu tidur siang tanpa rasa bersalah, menolak ajakan yang bikin nggak nyaman, atau cuma duduk diam menatap keluar jendela ? Mungkin sudah saatnya kita hidup seperti kucing 😁