Quarter Life Crisis: Kenapa Mahasiswa Akhir Bisa Mengalaminya dan Cara Menghadapinya

Kampus Area

Sebagai mahasiswa akhir, kamu pasti merasa ada banyak hal yang mengganjal di kepala. Skripsi yang belum selesai, pertanyaan tentang masa depan yang semakin banyak, dan perasaan tertekan karena teman-teman sudah lebih dulu lulus dan mulai bekerja. Jika kamu merasa bingung atau cemas, kamu tidak sendirian. Ini adalah tanda bahwa kamu sedang mengalami yang disebut quarter life crisis.

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis adalah fase yang banyak dialami oleh orang berusia 20-an, terutama mahasiswa yang berada di tahap akhir kuliah. Pada fase ini, kamu mulai mempertanyakan pilihan hidup, tujuan karier, dan arah hidup ke depannya. Sebagai mahasiswa akhir, quarter life crisis bisa terasa semakin berat karena banyaknya keputusan besar yang harus kamu buat setelah lulus kuliah.

Masa ini penuh dengan tekanan, apakah itu dari keluarga, teman, atau diri sendiri, yang mendorong kamu untuk menemukan tujuan hidup secepatnya. Lulus kuliah bukanlah akhir dari perjalanan, justru ini adalah awal dari fase baru yang penuh tantangan.

Kenapa Mahasiswa Akhir Rentan Mengalaminya?

Ada beberapa alasan kenapa mahasiswa akhir sering kali mengalami quarter life crisis. Tekanan untuk segera lulus dan menemukan pekerjaan adalah salah satunya. Tidak jarang, kita merasa waktu terus berjalan, sementara teman-teman kita seolah sudah menemukan jalannya masing-masing. Teman-teman yang lebih dulu lulus dan mulai bekerja, atau bahkan teman yang sudah tahu dengan pasti ingin melanjutkan studi di luar negeri, bisa membuat kita merasa tertinggal.

Tidak hanya itu, semakin dekat dengan kelulusan, semakin banyak pula pertanyaan yang datang dari orang sekitar, seperti:

  • “Kamu mau kerja di mana nanti?”
  • “Sudah ada rencana mau jadi apa setelah lulus?”
  • “Mau lanjut S2 atau langsung kerja?”

Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali justru menambah kebingungannya. Kita jadi merasa seolah-olah harus segera menentukan semua hal, padahal kita mungkin belum siap.

Baca Juga :  Kampus: Awal dari Perjalanan Besar

Menghadapi Quarter Life Crisis: Apa yang Harus Dilakukan?

Jangan khawatir, perasaan bingung dan cemas itu normal. Banyak mahasiswa akhir yang merasakannya. Tapi, yang penting adalah bagaimana cara kita menghadapi dan melangkah maju. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba:

1. Menerima Perasaanmu

Pertama-tama, sadari bahwa apa yang kamu rasakan itu wajar. Quarter life crisis bukanlah tanda bahwa kamu gagal atau tidak tahu apa yang kamu inginkan. Ini adalah bagian dari proses tumbuh dewasa. Banyak orang yang merasa bingung di usia 20-an, bahkan setelah lulus kuliah. Mengakui perasaan tersebut adalah langkah pertama untuk bisa bergerak maju.

2. Fokus pada Proses

Salah satu hal yang sering membuat kita merasa tertekan adalah membandingkan diri dengan orang lain. Di media sosial, banyak teman yang tampak sudah sukses dengan pekerjaan yang keren atau kehidupan yang menyenankan. Tetapi, ingatlah bahwa hidup bukan perlombaan. Setiap orang punya jalan dan waktunya masing-masing. Fokuslah pada proses yang sedang kamu jalani.

3. Kenali Diri dan Kembangkan Minatmu

Tidak semua orang langsung tahu apa yang mereka ingin lakukan setelah lulus kuliah. Jika kamu merasa bingung, coba untuk mengenali lebih dalam apa yang kamu minati. Cobalah berbagai hal yang kamu sukai atau yang membuatmu penasaran. Ikuti seminar, webinar, atau bahkan coba bekerja paruh waktu di bidang yang berbeda. Ini bisa membantu kamu menemukan apa yang benar-benar kamu inginkan.

4. Ambil Langkah Kecil, Jangan Terburu-buru

Setelah kuliah, kamu tidak harus tahu persis apa yang akan kamu lakukan dalam hidup. Cobalah untuk mengambil langkah kecil yang bisa membawa kamu lebih dekat pada tujuan. Misalnya, menyelesaikan skripsi dengan baik, memperbarui CV dan LinkedIn, atau mengikuti magang di perusahaan yang menarik. Langkah-langkah kecil ini akan membantumu menemukan jalan yang lebih jelas seiring berjalannya waktu.

Baca Juga :  Seni mengelola waktu bagi mahasiswa

5. Ciptakan Jaringan dan Dapatkan Dukungan

Tidak perlu merasa kamu harus melewati ini sendirian. Carilah dukungan dari teman-teman, mentor, atau bahkan konselor kampus. Mereka bisa membantu memberi perspektif yang berbeda tentang situasi yang sedang kamu hadapi. Kamu akan terkejut betapa banyak orang yang mengalami hal serupa, dan mereka mungkin punya tips atau cerita yang bisa membuatmu merasa lebih tenang.

Kamu Tidak Sendiri dalam Perasaan Ini

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa quarter life crisis adalah fase yang sementara. Ini bukan hal yang harus kamu takuti, tetapi lebih sebagai tanda bahwa kamu sedang berada di titik balik dalam hidupmu. Semua orang melalui fase ini, dan kamu akan keluar darinya lebih kuat dan lebih siap menghadapi dunia yang lebih luas.

Penutup

Quarter life crisis bukanlah akhir dari perjalananmu, tapi justru awal dari babak baru dalam hidupmu. Yang penting, kamu terus bergerak maju, meskipun dengan langkah kecil. Ingat, setiap perjalanan hidup itu unik, dan kamu sedang menulis kisahmu sendiri. Jadi, nikmati prosesnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *